MediaTek 1300 vs Snapdragon 888: Siapa yang Lebih Unggul dalam Performa dan Efisiensi?

Daliman Rajata

MediaTek dan Qualcomm adalah dua produsen chipset terkemuka di dunia, yang menyediakan solusi untuk berbagai perangkat, terutama smartphone. Kedua perusahaan ini saling bersaing untuk menawarkan chipset terbaik dengan performa tinggi, efisiensi energi, dan fitur canggih. Pada awal tahun 2024, MediaTek meluncurkan chipset flagship terbarunya, yaitu Dimensity 1300, yang diklaim sebagai pesaing Snapdragon 888, chipset unggulan Qualcomm yang dirilis pada akhir tahun 2023. Lalu, bagaimana perbandingan antara kedua chipset ini? Apa saja kelebihan dan kekurangan masing-masing? Artikel ini akan membahas secara detail dan relevan tentang mediatek 1300 vs snapdragon 888, berdasarkan spesifikasi, tes, dan benchmark yang tersedia.

Arsitektur CPU

Salah satu aspek penting yang mempengaruhi performa chipset adalah arsitektur CPU yang digunakan. CPU adalah unit pemrosesan pusat yang bertanggung jawab untuk menjalankan instruksi-instruksi program dan aplikasi. CPU biasanya terdiri dari beberapa inti (core) yang dapat bekerja secara paralel untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi. Arsitektur CPU menentukan bagaimana inti-inti tersebut dirancang, diatur, dan dioptimalkan.

MediaTek Dimensity 1300 menggunakan arsitektur CPU octa-core yang terdiri dari empat kelompok inti, yaitu:

  • 1x Cortex-X1 dengan kecepatan 3 GHz
  • 3x Cortex-A78 dengan kecepatan 2,6 GHz
  • 4x Cortex-A55 dengan kecepatan 2 GHz

Cortex-X1 adalah inti terbaru dan terkuat dari ARM, yang dikembangkan sebagai inti khusus untuk meningkatkan performa puncak. Cortex-A78 adalah inti berkinerja tinggi yang menggantikan Cortex-A77, dengan peningkatan efisiensi dan performa hingga 20%. Cortex-A55 adalah inti hemat energi yang menggantikan Cortex-A53, dengan peningkatan efisiensi dan performa hingga 18%.

Qualcomm Snapdragon 888 juga menggunakan arsitektur CPU octa-core yang terdiri dari empat kelompok inti, yaitu:

  • 1x Kryo 680 Prime dengan kecepatan 2,84 GHz
  • 3x Kryo 680 Gold dengan kecepatan 2,42 GHz
  • 4x Kryo 680 Silver dengan kecepatan 1,8 GHz

Kryo 680 adalah generasi terbaru dari CPU buatan Qualcomm, yang berbasis pada arsitektur ARM. Kryo 680 Prime adalah inti khusus yang berbasis pada Cortex-X1, dengan peningkatan performa hingga 25% dibandingkan generasi sebelumnya. Kryo 680 Gold adalah inti berkinerja tinggi yang berbasis pada Cortex-A78, dengan peningkatan performa hingga 25% dibandingkan generasi sebelumnya. Kryo 680 Silver adalah inti hemat energi yang berbasis pada Cortex-A55, dengan peningkatan efisiensi hingga 25% dibandingkan generasi sebelumnya.

Dari segi arsitektur CPU, MediaTek Dimensity 1300 dan Snapdragon 888 memiliki kesamaan, yaitu sama-sama menggunakan inti Cortex-X1 sebagai inti utama. Namun, MediaTek Dimensity 1300 memiliki keunggulan dalam hal kecepatan clock, yaitu 3 GHz, sedangkan Snapdragon 888 hanya 2,84 GHz. Kecepatan clock adalah ukuran frekuensi operasi CPU, yang menunjukkan seberapa cepat CPU dapat mengeksekusi instruksi. Semakin tinggi kecepatan clock, semakin cepat performa CPU, asalkan faktor-faktor lain seperti arsitektur, cache, dan pendinginan tidak menjadi kendala.

Selain itu, MediaTek Dimensity 1300 juga menggunakan teknologi Heterogeneous Multi-Processing (HMP), yang memungkinkan CPU untuk menggunakan semua inti secara bersamaan, sesuai dengan kebutuhan. Teknologi ini berbeda dengan teknologi big.LITTLE, yang digunakan oleh Snapdragon 888, yang membagi CPU menjadi dua kelompok inti, yaitu big dan LITTLE, yang hanya dapat bekerja secara bergantian. Teknologi HMP dapat meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi CPU, karena dapat menyesuaikan penggunaan inti dengan beban kerja.

Berdasarkan tes dan benchmark yang dilakukan oleh berbagai sumber , MediaTek Dimensity 1300 unggul dalam hal performa CPU, baik dalam tes single-core maupun multi-core. Tes single-core mengukur kemampuan CPU dalam menjalankan satu instruksi atau aplikasi secara tunggal, sedangkan tes multi-core mengukur kemampuan CPU dalam menjalankan beberapa instruksi atau aplikasi secara bersamaan. Berikut adalah hasil tes dan benchmark CPU dari MediaTek Dimensity 1300 dan Snapdragon 888:

  • Geekbench 6: MediaTek Dimensity 1300 mendapatkan skor 1236 untuk tes single-core dan 3441 untuk tes multi-core, sedangkan Snapdragon 888 mendapatkan skor 1049 untuk tes single-core dan 3419 untuk tes multi-core. Geekbench 6 adalah salah satu benchmark populer yang mengukur performa CPU dalam berbagai skenario, seperti kompresi aset, rendering PDF, deteksi gambar, HDR, blur latar belakang, pemrosesan foto, dan ray tracing.
  • AnTuTu 10: MediaTek Dimensity 1300 mendapatkan skor 783204 untuk tes keseluruhan, dengan rincian 237679 untuk tes CPU, 227952 untuk tes GPU, 142387 untuk tes memori, dan 178837 untuk tes UX. Snapdragon 888 mendapatkan skor 884583 untuk tes keseluruhan, dengan rincian 241135 untuk tes CPU, 261206 untuk tes GPU, 176174 untuk tes memori, dan 214846 untuk tes UX. AnTuTu 10 adalah salah satu benchmark populer yang mengukur performa chipset dalam berbagai aspek, seperti CPU, GPU, memori, dan UX.

Dari hasil tes dan benchmark di atas, dapat disimpulkan bahwa MediaTek Dimensity 1300 memiliki performa CPU yang lebih baik daripada Snapdragon 888, terutama dalam tes single-core, yang menunjukkan kemampuan inti Cortex-X1 yang lebih optimal. Namun, Snapdragon 888 masih memiliki keunggulan dalam tes GPU, yang akan dibahas pada bagian selanjutnya.

Arsitektur GPU

Selain CPU, aspek lain yang mempengaruhi performa chipset adalah arsitektur GPU yang digunakan. GPU adalah unit pemrosesan grafis yang bertanggung jawab untuk menghasilkan gambar, animasi, dan efek visual yang ditampilkan pada layar. GPU biasanya digunakan untuk menjalankan aplikasi dan game yang berbasis grafis, seperti 3D, VR, AR, dan AI. Arsitektur GPU menentukan bagaimana unit-unit pemrosesan grafis tersebut dirancang, diatur, dan dioptimalkan.

MediaTek Dimensity 1300 menggunakan arsitektur GPU Mali-G77 MP9, yang merupakan generasi terbaru dari GPU buatan ARM. Mali-G77 MP9 memiliki 9 inti pemrosesan grafis, dengan kecepatan clock sekitar 950 MHz. Mali-G77 MP9 menggunakan arsitektur Valhall, yang merupakan arsitektur baru yang menggantikan arsitektur Bifrost. Arsitektur Valhall diklaim dapat meningkatkan performa, efisiensi, dan fleksibilitas GPU, dengan peningkatan bandwidth, throughput, dan latensi yang lebih rendah.

Qualcomm Snapdragon 888 menggunakan arsitektur GPU Adreno 660, yang merupakan generasi terbaru dari GPU buatan Qualcomm. Adreno 660 memiliki kecepatan clock sekitar 840 MHz, dengan peningkatan performa hingga 35% dan efisiensi hingga 20% dibandingkan generasi sebelumnya. Adreno 660 juga mendukung fitur-fitur canggih, seperti Variable Rate Shading (VRS), yang dapat meningkatkan kualitas grafis dan frame rate dengan mengurangi beban kerja GPU, dan Game Quick Touch, yang dapat meningkatkan responsivitas

Also Read

Bagikan: