MediaTek Dimensity 1080 vs Snapdragon 888: Duel Chipset Papan Atas untuk Smartphone 5G

Vani Farida

MediaTek dan Qualcomm adalah dua produsen chipset terkemuka untuk smartphone, terutama di segmen papan atas. Kedua perusahaan ini bersaing ketat untuk menawarkan performa, efisiensi, dan fitur terbaik bagi pengguna smartphone. Salah satu aspek yang menjadi sorotan adalah dukungan untuk jaringan 5G, yang semakin meluas di berbagai negara.

Pada tahun 2023, MediaTek meluncurkan chipset Dimensity 1080, yang merupakan chipset 5G papan atas dengan fabrikasi 6 nm. Chipset ini diklaim mampu memberikan performa tinggi, hemat daya, dan mendukung fitur-fitur canggih seperti kamera 108 MP, layar 144 Hz, dan AI. Chipset ini ditujukan untuk smartphone kelas menengah ke atas dengan harga terjangkau.

Sementara itu, Qualcomm juga meluncurkan chipset Snapdragon 888, yang merupakan chipset 5G papan atas dengan fabrikasi 5 nm. Chipset ini merupakan penerus dari Snapdragon 865, yang menjadi chipset andalan banyak smartphone flagship di tahun 2022. Chipset ini menawarkan performa luar biasa, efisiensi tinggi, dan fitur-fitur unggulan seperti kamera 200 MP, layar 144 Hz, dan AI. Chipset ini ditujukan untuk smartphone kelas premium dengan harga tinggi.

Lalu, bagaimana perbandingan antara MediaTek Dimensity 1080 dan Snapdragon 888? Apa saja kelebihan dan kekurangan masing-masing chipset? Dan mana yang lebih cocok untuk kebutuhan Anda? Artikel ini akan membahas secara detail dan relevan tentang dua chipset 5G papan atas ini.

Arsitektur CPU

Salah satu faktor yang mempengaruhi performa sebuah chipset adalah arsitektur CPU yang digunakan. CPU adalah komponen yang bertanggung jawab untuk menjalankan instruksi-instruksi program dan aplikasi. Arsitektur CPU menentukan bagaimana CPU tersebut bekerja, termasuk jumlah core, frekuensi, cache, dan lain-lain.

MediaTek Dimensity 1080 menggunakan arsitektur CPU octa-core, yang terdiri dari empat core Cortex-A78 dengan frekuensi maksimal 2,6 GHz dan empat core Cortex-A55 dengan frekuensi maksimal 2 GHz. Core Cortex-A78 adalah core kinerja tinggi yang dapat menangani tugas-tugas berat, sedangkan core Cortex-A55 adalah core hemat daya yang dapat menangani tugas-tugas ringan. MediaTek Dimensity 1080 juga menggunakan teknologi HMP (Heterogeneous Multi-Processing), yang memungkinkan CPU untuk menggunakan semua core secara bersamaan atau secara selektif sesuai dengan kebutuhan.

Qualcomm Snapdragon 888 juga menggunakan arsitektur CPU octa-core, yang terdiri dari satu core Kryo 680 Prime dengan frekuensi maksimal 2,84 GHz, tiga core Kryo 680 Gold dengan frekuensi maksimal 2,42 GHz, dan empat core Kryo 680 Silver dengan frekuensi maksimal 1,8 GHz. Core Kryo 680 Prime adalah core khusus yang dibuat berdasarkan Cortex-X1, yang merupakan core terkuat yang pernah dibuat oleh ARM. Core ini dapat memberikan performa luar biasa untuk tugas-tugas berat. Core Kryo 680 Gold adalah core kinerja tinggi yang dibuat berdasarkan Cortex-A78, yang dapat menangani tugas-tugas menengah. Core Kryo 680 Silver adalah core hemat daya yang dibuat berdasarkan Cortex-A55, yang dapat menangani tugas-tugas ringan. Qualcomm Snapdragon 888 juga menggunakan teknologi HMP, yang memungkinkan CPU untuk menggunakan semua core secara bersamaan atau secara selektif sesuai dengan kebutuhan.

Dari segi arsitektur CPU, Qualcomm Snapdragon 888 memiliki keunggulan dibandingkan MediaTek Dimensity 1080. Hal ini karena Snapdragon 888 memiliki core khusus yang lebih kuat, yaitu Kryo 680 Prime, yang dapat memberikan performa lebih tinggi daripada core Cortex-A78 yang digunakan oleh Dimensity 1080. Selain itu, Snapdragon 888 juga memiliki fabrikasi 5 nm, yang lebih kecil daripada fabrikasi 6 nm yang digunakan oleh Dimensity 1080. Fabrikasi yang lebih kecil dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi panas yang dihasilkan oleh chipset.

Arsitektur GPU

Selain CPU, faktor lain yang mempengaruhi performa sebuah chipset adalah arsitektur GPU yang digunakan. GPU adalah komponen yang bertanggung jawab untuk mengolah grafis, terutama untuk keperluan gaming dan multimedia. Arsitektur GPU menentukan bagaimana GPU tersebut bekerja, termasuk jumlah core, frekuensi, bandwidth, dan lain-lain.

MediaTek Dimensity 1080 menggunakan arsitektur GPU Mali-G68 MP4, yang merupakan versi yang lebih rendah dari Mali-G78 yang digunakan oleh chipset papan atas lainnya. GPU ini memiliki empat core dengan frekuensi maksimal 900 MHz. GPU ini mendukung fitur-fitur seperti Vulkan 1.1, OpenGL ES 3.2, OpenCL 2.0, dan DirectX 12. GPU ini juga mendukung layar dengan resolusi maksimal 2520 x 1080 piksel dan refresh rate maksimal 144 Hz.

Qualcomm Snapdragon 888 menggunakan arsitektur GPU Adreno 660, yang merupakan GPU terbaru dan terkuat dari Qualcomm. GPU ini memiliki dua core dengan frekuensi maksimal 840 MHz. GPU ini mendukung fitur-fitur seperti Vulkan 1.1, OpenGL ES 3.2, OpenCL 2.0, dan DirectX 12. GPU ini juga mendukung layar dengan resolusi maksimal 3840 x 2160 piksel dan refresh rate maksimal 144 Hz.

Dari segi arsitektur GPU, Qualcomm Snapdragon 888 juga memiliki keunggulan dibandingkan MediaTek Dimensity 1080. Hal ini karena Adreno 660 memiliki performa yang lebih tinggi daripada Mali-G68 MP4, meskipun memiliki frekuensi yang lebih rendah. Hal ini karena Adreno 660 memiliki bandwidth yang lebih besar, yaitu 43,68 GB/s, sedangkan Mali-G68 MP4 hanya memiliki bandwidth 17,06 GB/s. Bandwidth yang lebih besar dapat meningkatkan kecepatan transfer data antara GPU dan memori, sehingga dapat meningkatkan kualitas grafis. Selain itu, Adreno 660 juga mendukung resolusi layar yang lebih tinggi daripada Mali-G68 MP4, sehingga dapat memberikan pengalaman visual yang lebih baik.

Fitur 5G

Salah satu fitur yang menjadi andalan dari kedua chipset ini adalah dukungan untuk jaringan 5G, yang merupakan jaringan generasi kelima yang menawarkan kecepatan, kapasitas, dan latensi yang lebih baik daripada jaringan 4G. Jaringan 5G dapat memberikan pengalaman yang lebih lancar dan responsif untuk berbagai aktivitas online, seperti streaming, gaming, browsing, dan lain-lain.

MediaTek Dimensity 1080 menggunakan modem 5G terintegrasi yang bernama MediaTek M80. Modem ini mendukung frekuensi sub-6 GHz dan mmWave, yang merupakan dua spektrum utama yang digunakan oleh jaringan 5G. Modem ini juga mendukung fitur-fitur seperti carrier aggregation, dual SIM 5G, dynamic spectrum sharing, VoNR (Voice over New Radio), dan lain-lain. Modem ini dapat memberikan kecepatan download maksimal 4,7 Gbps dan kecepatan upload maksimal 2,5 Gbps.

Qualcomm Snapdragon 888 menggunakan modem 5G terintegrasi yang bernama Snapdragon X60. Modem ini juga mendukung frekuensi sub-6 GHz dan mmWave, serta fitur-fitur yang sama dengan modem MediaTek M80. Modem ini dapat memberikan kecepatan download maksimal 7,5 Gbps dan kecepatan upload maksimal 3 Gbps.

Dari segi fitur 5G, Qualcomm Snapdragon 888 memiliki keunggulan dibandingkan MediaTek Dimensity 1080. Hal ini karena Snapdragon X60 memiliki kecepatan yang lebih tinggi daripada MediaTek M80, baik untuk download maupun upload. Kecepatan yang lebih tinggi dapat memberikan akses yang lebih cepat dan stabil ke konten online. Selain itu, Snapdragon X60 juga memiliki fabrikasi 5 nm

Also Read

Bagikan: