MediaTek Dimensity 9000 vs Snapdragon 888: Duel Prosesor Flagship Android

Bakiman Wacana

MediaTek dan Qualcomm adalah dua produsen prosesor smartphone terbesar di dunia. Keduanya bersaing untuk menawarkan performa, efisiensi, dan fitur terbaik bagi pengguna Android. Pada akhir tahun 2021, MediaTek meluncurkan prosesor flagship terbarunya, yaitu Dimensity 9000, yang diklaim sebagai prosesor 5G tercepat di dunia. Sementara itu, Qualcomm masih mengandalkan Snapdragon 888, yang telah menjadi prosesor pilihan bagi banyak ponsel premium sepanjang tahun. Lalu, bagaimana perbandingan antara kedua prosesor ini? Apa saja kelebihan dan kekurangan masing-masing? Artikel ini akan membahas secara detail tentang mediatek dimensity 9000 vs snapdragon 888.

Arsitektur CPU

Salah satu aspek penting yang mempengaruhi performa prosesor adalah arsitektur CPU. Arsitektur CPU adalah desain dasar dari unit pemrosesan pusat yang menentukan bagaimana prosesor mengeksekusi instruksi, mengelola cache, dan berinteraksi dengan komponen lain. Arsitektur CPU yang lebih baru dan lebih canggih biasanya dapat meningkatkan kecepatan, efisiensi, dan stabilitas prosesor.

MediaTek Dimensity 9000 menggunakan arsitektur CPU ARMv9, yang merupakan generasi terbaru dari arsitektur ARM yang banyak digunakan oleh prosesor smartphone. Arsitektur ARMv9 menawarkan beberapa peningkatan dibandingkan dengan arsitektur ARMv8 yang digunakan oleh Snapdragon 888, seperti dukungan untuk instruksi SVE2 (Scalable Vector Extension 2) yang dapat meningkatkan performa komputasi paralel, fitur keamanan yang lebih baik, dan optimisasi untuk aplikasi AI dan machine learning.

MediaTek Dimensity 9000 memiliki konfigurasi CPU octa-core, yang terdiri dari empat inti Cortex-A710 berkecepatan 2,85 GHz, empat inti Cortex-A510 berkecepatan 1,8 GHz, dan satu inti Cortex-X2 berkecepatan 3,05 GHz. Inti Cortex-X2 adalah inti khusus yang dirancang oleh ARM untuk memberikan performa tertinggi, sedangkan inti Cortex-A710 dan Cortex-A510 adalah inti standar yang menyeimbangkan antara performa dan efisiensi. Inti Cortex-X2, Cortex-A710, dan Cortex-A510 adalah inti yang baru diperkenalkan oleh ARM pada tahun 2021, yang menggantikan inti Cortex-X1, Cortex-A78, dan Cortex-A55 yang digunakan oleh Snapdragon 888.

Snapdragon 888 juga memiliki konfigurasi CPU octa-core, yang terdiri dari satu inti Cortex-X1 berkecepatan 2,84 GHz, tiga inti Cortex-A78 berkecepatan 2,42 GHz, dan empat inti Cortex-A55 berkecepatan 1,8 GHz. Inti Cortex-X1 adalah inti khusus yang dirancang oleh ARM untuk memberikan performa tertinggi, sedangkan inti Cortex-A78 dan Cortex-A55 adalah inti standar yang menyeimbangkan antara performa dan efisiensi. Inti Cortex-X1 dan Cortex-A78 adalah inti yang diperkenalkan oleh ARM pada tahun 2020, sedangkan inti Cortex-A55 adalah inti yang sudah cukup lama digunakan sejak tahun 2017.

Dari segi arsitektur CPU, MediaTek Dimensity 9000 memiliki keunggulan dibandingkan dengan Snapdragon 888, karena menggunakan arsitektur ARMv9 yang lebih baru dan lebih canggih, serta menggunakan inti CPU yang lebih baru dan lebih cepat. MediaTek mengklaim bahwa Dimensity 9000 dapat memberikan peningkatan performa CPU hingga 35% dibandingkan dengan prosesor flagship Android lainnya, yang kemungkinan besar merujuk pada Snapdragon 888. Selain itu, Dimensity 9000 juga memiliki cache L3 yang lebih besar, yaitu 8 MB, dibandingkan dengan Snapdragon 888 yang hanya memiliki 4 MB. Cache L3 adalah memori sementara yang dapat menyimpan data yang sering digunakan oleh CPU, sehingga dapat mempercepat proses pemrosesan.

Arsitektur GPU

Selain CPU, GPU juga merupakan komponen penting yang mempengaruhi performa prosesor, terutama untuk menjalankan aplikasi grafis seperti game, video, dan AR/VR. GPU adalah unit pemrosesan khusus yang dirancang untuk mengolah grafik, seperti menghitung warna, tekstur, bayangan, dan efek lainnya. GPU yang lebih baik dapat memberikan kualitas grafik yang lebih tinggi, frame rate yang lebih lancar, dan dukungan untuk fitur grafis yang lebih canggih.

MediaTek Dimensity 9000 menggunakan GPU Mali-G710 MP10, yang merupakan GPU terbaru dari ARM yang diperkenalkan pada tahun 2021. GPU Mali-G710 MP10 memiliki 10 inti grafis, yang dapat beroperasi hingga frekuensi 900 MHz. GPU Mali-G710 MP10 menawarkan beberapa peningkatan dibandingkan dengan GPU Mali-G77 MP11 yang digunakan oleh Dimensity 1000+, seperti peningkatan performa hingga 20%, peningkatan efisiensi hingga 25%, dan peningkatan fitur grafis seperti Variable Rate Shading (VRS), Adaptive Scalable Texture Compression (ASTC), dan Asynchronous Compute.

Snapdragon 888 menggunakan GPU Adreno 660, yang merupakan GPU terbaru dari Qualcomm yang diperkenalkan pada tahun 2020. GPU Adreno 660 memiliki 2 inti grafis, yang dapat beroperasi hingga frekuensi 840 MHz. GPU Adreno 660 menawarkan beberapa peningkatan dibandingkan dengan GPU Adreno 650 yang digunakan oleh Snapdragon 865, seperti peningkatan performa hingga 35%, peningkatan efisiensi hingga 20%, dan peningkatan fitur grafis seperti Variable Rate Shading (VRS), Subpixel Morphological Anti-Aliasing (SMAA), dan Asynchronous Compute.

Dari segi arsitektur GPU, MediaTek Dimensity 9000 dan Snapdragon 888 memiliki keunggulan masing-masing, karena menggunakan GPU yang berbeda dari vendor yang berbeda. GPU Mali-G710 MP10 memiliki lebih banyak inti grafis dan frekuensi yang lebih tinggi, sedangkan GPU Adreno 660 memiliki arsitektur yang lebih matang dan optimal. Kedua GPU ini juga mendukung fitur grafis yang serupa, seperti VRS dan Asynchronous Compute, yang dapat meningkatkan kualitas dan efisiensi grafik. Namun, GPU Adreno 660 memiliki kelebihan dalam hal dukungan untuk API grafis, seperti Vulkan, OpenGL, dan DirectX, yang dapat memberikan kompatibilitas dan fleksibilitas yang lebih baik untuk aplikasi grafis. Selain itu, GPU Adreno 660 juga memiliki fitur Quick Charge 5, yang dapat mengisi daya baterai hingga 50% dalam 5 menit, atau hingga 100% dalam 15 menit.

Arsitektur NPU

NPU (Neural Processing Unit) adalah unit pemrosesan khusus yang dirancang untuk mengolah aplikasi AI dan machine learning, seperti pengenalan wajah, pengenalan suara, pemrosesan gambar, dan lain-lain. NPU dapat meningkatkan kecepatan dan efisiensi prosesor dalam menjalankan aplikasi AI dan machine learning, serta mengurangi beban kerja CPU dan GPU. NPU juga dapat memberikan fitur dan fungsi yang lebih cerdas dan personalisasi bagi pengguna, seperti kamera yang dapat mengoptimalkan pengaturan, asisten virtual yang dapat berinteraksi, dan sistem keamanan yang dapat mengidentifikasi pengguna.

MediaTek Dimensity 9000 menggunakan NPU MediaTek APU 4.0, yang merupakan NPU terbaru dari MediaTek yang diperkenalkan pada tahun 2021. NPU MediaTek APU 4.0 memiliki tiga inti AI, yaitu satu inti AI besar, satu inti AI sedang, dan satu inti AI kecil, yang dapat beroperasi secara bersamaan atau independen, tergantung pada kebutuhan aplikasi. NPU MediaTek APU 4.0 dapat memberikan performa AI hingga 6,8 TOPS (Tera Operations Per Second), yang merupakan peningkatan hingga

Also Read

Bagikan: