MediaTek vs Snapdragon: Perbandingan Performa, Efisiensi, dan Harga

Ajiono Mansur

MediaTek dan Snapdragon adalah dua merek prosesor yang paling populer di pasar smartphone Android. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada jenis perangkat, fitur, dan anggaran yang Anda inginkan. Dalam artikel ini, kita akan membandingkan MediaTek dan Snapdragon dari segi performa, efisiensi, dan harga, serta melihat contoh beberapa smartphone yang menggunakan prosesor tersebut.

Apa itu MediaTek dan Snapdragon?

MediaTek dan Snapdragon adalah nama-nama dagang dari perusahaan yang memproduksi prosesor atau chipset untuk smartphone dan perangkat seluler lainnya. Prosesor adalah komponen penting yang menentukan kecepatan, kemampuan, dan daya tahan baterai dari sebuah perangkat.

MediaTek adalah perusahaan asal Taiwan yang didirikan pada tahun 1997. Awalnya, MediaTek berfokus pada produksi chipset untuk perangkat DVD, televisi, dan nirkabel. Kemudian, MediaTek mulai memasuki pasar smartphone dengan menyediakan chipset murah untuk ponsel fitur dan smartphone Android kelas bawah dan menengah. Saat ini, MediaTek adalah salah satu produsen chipset terbesar di dunia, dengan pangsa pasar sekitar 31% pada kuartal ketiga tahun 2020.

Snapdragon adalah merek dari Qualcomm, perusahaan asal Amerika Serikat yang didirikan pada tahun 1985. Qualcomm awalnya dikenal sebagai perusahaan yang mengembangkan teknologi CDMA untuk komunikasi seluler. Kemudian, Qualcomm mulai memproduksi chipset untuk smartphone dan perangkat seluler lainnya, dengan merek Snapdragon yang diluncurkan pada tahun 2007. Saat ini, Snapdragon adalah merek prosesor paling populer di pasar smartphone Android, dengan pangsa pasar sekitar 39% pada kuartal ketiga tahun 2020.

Bagaimana Cara Kerja Prosesor?

Prosesor adalah otak dari sebuah perangkat, yang bertanggung jawab untuk menjalankan instruksi-instruksi yang diberikan oleh sistem operasi dan aplikasi. Prosesor terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:

  • CPU (Central Processing Unit): bagian yang melakukan perhitungan aritmatika dan logika, serta mengontrol aliran data dan instruksi.
  • GPU (Graphics Processing Unit): bagian yang mengolah grafik, gambar, video, dan animasi.
  • ISP (Image Signal Processor): bagian yang mengolah sinyal gambar dari kamera dan sensor lainnya.
  • DSP (Digital Signal Processor): bagian yang mengolah sinyal digital dari audio, suara, dan komunikasi nirkabel.
  • NPU (Neural Processing Unit): bagian yang mengolah tugas-tugas yang berhubungan dengan kecerdasan buatan, seperti pengenalan wajah, pengenalan suara, dan pembelajaran mesin.
  • Modem: bagian yang menghubungkan perangkat dengan jaringan seluler, seperti 4G, 5G, dan Wi-Fi.

Salah satu faktor yang mempengaruhi performa prosesor adalah jumlah dan kecepatan core atau inti yang dimilikinya. Core adalah unit pemrosesan independen yang dapat menjalankan instruksi secara paralel. Semakin banyak dan semakin cepat core yang dimiliki prosesor, semakin banyak dan semakin cepat instruksi yang dapat dijalankan. Namun, jumlah dan kecepatan core bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan performa prosesor. Faktor-faktor lain, seperti arsitektur, desain, ukuran, teknologi, dan optimisasi juga berpengaruh.

Bagaimana Cara Mengukur Performa Prosesor?

Performa prosesor dapat diukur dengan menggunakan berbagai metode, seperti:

  • Benchmark: tes standar yang mengukur kemampuan prosesor dalam menjalankan berbagai tugas, seperti perhitungan, grafik, dan multitasking. Beberapa contoh aplikasi benchmark yang populer adalah AnTuTu, Geekbench, 3DMark, dan PCMark.
  • Game: tes yang mengukur kemampuan prosesor dalam menjalankan game dengan grafik tinggi, seperti PUBG, Call of Duty, dan Asphalt. Beberapa faktor yang dapat diukur adalah frame rate, stabilitas, dan kualitas grafik.
  • Aplikasi: tes yang mengukur kemampuan prosesor dalam menjalankan aplikasi sehari-hari, seperti browser, media sosial, kamera, dan video. Beberapa faktor yang dapat diukur adalah kecepatan, responsivitas, dan kualitas hasil.
  • Pengalaman pengguna: tes yang mengukur kemampuan prosesor dalam memberikan pengalaman pengguna yang baik, seperti kecepatan, kelancaran, dan ketahanan baterai. Beberapa faktor yang dapat diukur adalah waktu buka, waktu tutup, waktu ganti, dan waktu ngecas.

Bagaimana Performa MediaTek vs Snapdragon?

MediaTek dan Snapdragon memiliki berbagai seri dan model prosesor yang ditujukan untuk segmen pasar yang berbeda, mulai dari kelas bawah hingga kelas atas. Oleh karena itu, tidak mungkin untuk membandingkan performa kedua merek secara keseluruhan. Namun, kita dapat membandingkan beberapa contoh prosesor dari kedua merek yang sebanding, berdasarkan kelas dan generasinya. Berikut adalah beberapa perbandingan performa MediaTek vs Snapdragon, berdasarkan hasil benchmark AnTuTu:

  • MediaTek Dimensity 1000+ vs Snapdragon 865: MediaTek Dimensity 1000+ adalah prosesor kelas atas yang diluncurkan pada Mei 2020, dengan fabrikasi 7 nm, CPU octa-core (4×2.6 GHz Cortex-A77 + 4×2.0 GHz Cortex-A55), GPU Mali-G77 MC9, dan modem 5G terintegrasi. Snapdragon 865 adalah prosesor kelas atas yang diluncurkan pada Desember 2019, dengan fabrikasi 7 nm, CPU octa-core (1×2.84 GHz Kryo 585 + 3×2.42 GHz Kryo 585 + 4×1.8 GHz Kryo 585), GPU Adreno 650, dan modem 5G eksternal. Hasil benchmark AnTuTu menunjukkan bahwa Snapdragon 865 unggul dari MediaTek Dimensity 1000+ dengan skor rata-rata 587.253 berbanding 511.363. Snapdragon 865 lebih unggul di semua aspek, terutama di GPU dan memori.
  • MediaTek Helio G95 vs Snapdragon 720G: MediaTek Helio G95 adalah prosesor kelas menengah yang diluncurkan pada Agustus 2020, dengan fabrikasi 12 nm, CPU octa-core (2×2.05 GHz Cortex-A76 + 6×2.0 GHz Cortex-A55), GPU Mali-G76 MC4, dan modem 4G. Snapdragon 720G adalah prosesor kelas menengah yang diluncurkan pada Januari 2020, dengan fabrikasi 8 nm, CPU octa-core (2×2.3 GHz Kryo 465 Gold + 6×1.8 GHz Kryo 465 Silver), GPU Adreno 618, dan modem 4G. Hasil benchmark AnTuTu menunjukkan bahwa MediaTek Helio G95 unggul dari Snapdragon 720G dengan skor rata-rata 301.419 berbanding 280.227. MediaTek Helio G95 lebih unggul di CPU dan GPU, sedangkan Snapdragon 720G lebih unggul di memori dan UX.
  • MediaTek Helio P95 vs Snapdragon 662: MediaTek Helio P95 adalah prosesor kelas bawah yang diluncurkan pada Februari 2020, dengan fabrikasi 12 nm, CPU octa-core (2×2.2 GHz Cortex-A75 + 6×2.0 GHz Cortex-A55), GPU PowerVR GM9446, dan modem 4G. Snapdragon 662 adalah prosesor kelas bawah yang diluncurkan pada Januari 2020, dengan fabrikasi 11 nm, CPU octa-core (4×2.0 GHz Kryo 260 Gold + 4×1.8 GHz Kryo 260 Silver), GPU Adreno 610, dan modem 4G. Hasil benchmark AnTuTu menunjukkan bahwa MediaTek Helio P95 unggul dari Snapdragon 662 dengan skor rata-rata 215.338 berbanding 177.833. MediaTek Helio P

Also Read

Bagikan: