Snapdragon 625 vs Mediatek P22: Perbandingan Performa dan Fitur

Marsito Wibowo

Snapdragon 625 dan Mediatek P22 adalah dua prosesor yang sering digunakan pada smartphone kelas menengah. Keduanya memiliki delapan inti CPU, namun dengan arsitektur, frekuensi, dan teknologi yang berbeda. Selain itu, keduanya juga memiliki GPU, memori, dan fitur multimedia yang berbeda. Lalu, mana yang lebih baik di antara keduanya? Apa saja kelebihan dan kekurangan masing-masing? Bagaimana hasil tes dan benchmark mereka? Artikel ini akan membahas perbandingan performa dan fitur antara Snapdragon 625 dan Mediatek P22.

Arsitektur dan Frekuensi CPU

Salah satu faktor yang mempengaruhi performa CPU adalah arsitektur dan frekuensi yang digunakan. Arsitektur CPU adalah desain dan struktur dari prosesor, yang menentukan bagaimana prosesor mengeksekusi instruksi-instruksi. Frekuensi CPU adalah kecepatan dari prosesor dalam mengolah instruksi-instruksi, yang biasanya diukur dalam satuan Hertz (Hz).

Snapdragon 625 menggunakan arsitektur Cortex-A53, yang merupakan arsitektur 64-bit dari ARM. Cortex-A53 adalah salah satu arsitektur yang paling efisien dalam hal konsumsi daya, namun tidak terlalu kuat dalam hal performa. Snapdragon 625 memiliki delapan inti CPU dengan frekuensi maksimum 2 GHz. Ini berarti bahwa prosesor ini dapat menjalankan delapan instruksi secara bersamaan dengan kecepatan 2 miliar siklus per detik.

Mediatek P22 juga menggunakan arsitektur Cortex-A53, namun dengan teknologi big.LITTLE. Teknologi ini membagi delapan inti CPU menjadi dua kelompok, yaitu empat inti besar (big) dan empat inti kecil (LITTLE). Inti besar memiliki frekuensi maksimum 2 GHz, sedangkan inti kecil memiliki frekuensi maksimum 1,5 GHz. Teknologi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi daya dengan menyesuaikan penggunaan inti CPU sesuai dengan beban kerja. Jika beban kerja rendah, maka inti kecil yang akan aktif, sedangkan jika beban kerja tinggi, maka inti besar yang akan aktif.

Dari segi arsitektur dan frekuensi CPU, Snapdragon 625 dan Mediatek P22 memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Snapdragon 625 memiliki frekuensi yang seragam untuk semua intinya, sehingga dapat memberikan performa yang konsisten. Namun, hal ini juga berarti bahwa prosesor ini tidak dapat menghemat daya saat beban kerja rendah. Mediatek P22 memiliki teknologi big.LITTLE, sehingga dapat menghemat daya saat beban kerja rendah. Namun, hal ini juga berarti bahwa prosesor ini tidak dapat memberikan performa yang maksimal saat beban kerja tinggi.

GPU dan Performa Grafis

GPU atau Graphics Processing Unit adalah komponen yang bertanggung jawab untuk mengolah grafis, seperti gambar, video, dan game. GPU memiliki arsitektur yang berbeda dengan CPU, yang lebih cocok untuk mengolah data paralel. GPU biasanya memiliki unit eksekusi, unit pencahayaan, unit tekstur, dan unit shader, yang masing-masing memiliki fungsi spesifik dalam mengolah grafis.

Snapdragon 625 menggunakan GPU Adreno 506, yang merupakan GPU dari Qualcomm. Adreno 506 memiliki arsitektur Adreno 500, yang mendukung API grafis seperti Vulkan 1.0, OpenGL ES 3.1, dan DirectX 11. Adreno 506 memiliki satu unit eksekusi dengan 96 unit shader, yang dapat menghasilkan 124,8 GFLOPS (Giga Floating-point Operations Per Second). Adreno 506 memiliki frekuensi maksimum 650 MHz.

Mediatek P22 menggunakan GPU PowerVR GE8320, yang merupakan GPU dari Imagination Technologies. PowerVR GE8320 memiliki arsitektur PowerVR Series8XE, yang mendukung API grafis seperti Vulkan 1.1, OpenGL ES 3.2, dan DirectX 10. PowerVR GE8320 memiliki empat unit eksekusi dengan 32 unit shader, yang dapat menghasilkan 41 GFLOPS. PowerVR GE8320 memiliki frekuensi maksimum 650 MHz.

Dari segi GPU dan performa grafis, Snapdragon 625 memiliki keunggulan yang cukup signifikan dibandingkan dengan Mediatek P22. Snapdragon 625 memiliki GPU yang lebih kuat, yang dapat menghasilkan FLOPS yang lebih tinggi. Selain itu, Snapdragon 625 juga mendukung API grafis yang lebih baru, yang dapat memberikan efek grafis yang lebih baik. Mediatek P22 memiliki GPU yang lebih lemah, yang dapat menghasilkan FLOPS yang lebih rendah. Selain itu, Mediatek P22 juga tidak mendukung API grafis yang terbaru, yang dapat membatasi efek grafis yang dapat ditampilkan.

Memori dan Bandwidth

Memori atau RAM (Random Access Memory) adalah komponen yang digunakan untuk menyimpan data sementara yang dibutuhkan oleh prosesor. Memori memiliki kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan penyimpanan internal, sehingga dapat meningkatkan kinerja prosesor. Bandwidth adalah kapasitas dari memori untuk mentransfer data, yang biasanya diukur dalam satuan bit per detik (bps).

Snapdragon 625 mendukung jenis memori LPDDR3, yang merupakan jenis memori yang cukup umum digunakan pada smartphone. LPDDR3 memiliki kecepatan transfer data yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis memori yang lebih baru, seperti LPDDR4 atau LPDDR4X. Snapdragon 625 memiliki frekuensi memori maksimum 933 MHz, dengan bus 1x 32 bit. Ini berarti bahwa prosesor ini memiliki bandwidth memori maksimum 7,46 GB/s (Giga Byte per Second).

Mediatek P22 mendukung jenis memori LPDDR4X, yang merupakan jenis memori yang lebih baru dan lebih efisien dibandingkan dengan LPDDR3. LPDDR4X memiliki kecepatan transfer data yang lebih tinggi dan konsumsi daya yang lebih rendah dibandingkan dengan LPDDR3. Mediatek P22 memiliki frekuensi memori maksimum 1600 MHz, dengan bus 2x 16 bit. Ini berarti bahwa prosesor ini memiliki bandwidth memori maksimum 11,92 GB/s.

Dari segi memori dan bandwidth, Mediatek P22 memiliki keunggulan dibandingkan dengan Snapdragon 625. Mediatek P22 mendukung jenis memori yang lebih baru, yang dapat memberikan kecepatan transfer data yang lebih tinggi dan konsumsi daya yang lebih rendah. Selain itu, Mediatek P22 juga memiliki bandwidth memori yang lebih tinggi, yang dapat meningkatkan kinerja prosesor dalam mengolah data.

Fitur Multimedia

Fitur multimedia adalah fitur yang berkaitan dengan pengolahan gambar, video, dan suara. Fitur multimedia meliputi ISP (Image Signal Processor), NPU (Neural Processing Unit), resolusi layar, resolusi kamera, rekaman video, pemutaran video, dan kodek video.

Snapdragon 625 memiliki ISP Hexagon 546, yang dapat mendukung resolusi kamera maksimum 24 MP untuk satu kamera, atau 13 MP untuk dua kamera. Snapdragon 625 juga memiliki NPU Hexagon 546, yang dapat mendukung pengolahan data neural, seperti pengenalan wajah, pengenalan suara, dan pengenalan objek. Snapdragon 625 dapat mendukung resolusi layar maksimum 1900 x 1200 piksel. Snapdragon 625 dapat merekam video dengan resolusi 4K pada 30 FPS (Frame Per Second), atau 1080p pada 120 FPS. Snapdragon 625 dapat memutar video dengan resolusi 4K pada 30 FPS. Snapdragon 625 mendukung kodek video H.264 dan H.265, yang merupakan kodek video yang paling umum digunakan.

Mediatek P22 memiliki ISP CorePilot, yang dapat mendukung resolusi kamera maksimum 21 MP untuk satu kamera, atau 13 MP untuk dua kamera. Mediatek P22 tidak memiliki NPU, sehingga tidak dapat mendukung pengolahan data neural. Mediatek P22 dapat mendukung resolusi layar maksimum 160

Also Read

Bagikan: