Teknologi Pangan: Apa Itu, Mengapa Penting, dan Bagaimana Nilainya?

Galuh Iswahyudi

Teknologi pangan adalah ilmu dan teknik yang digunakan untuk mengolah, mengawetkan, menyimpan, dan mendistribusikan bahan pangan. Teknologi pangan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen, meningkatkan kualitas dan keamanan pangan, serta mengurangi limbah dan dampak lingkungan. Teknologi pangan juga berperan dalam mendukung ketahanan pangan, kesehatan, dan gizi masyarakat.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang apa itu teknologi pangan, mengapa teknologi pangan penting, dan bagaimana nilai rata-rata teknologi pangan di beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Mari kita mulai.

Apa Itu Teknologi Pangan?

Teknologi pangan adalah cabang ilmu yang mempelajari proses-proses yang terjadi pada bahan pangan sejak diproduksi hingga dikonsumsi. Teknologi pangan mencakup berbagai aspek, seperti:

  • Teknologi pengolahan pangan, yaitu teknik yang digunakan untuk mengubah bahan pangan mentah menjadi produk pangan siap saji atau setengah jadi, seperti penggilingan, pengeringan, pengalengan, pembekuan, fermentasi, dan lain-lain.
  • Teknologi pengawetan pangan, yaitu teknik yang digunakan untuk memperpanjang umur simpan dan mencegah kerusakan pangan akibat mikroorganisme, enzim, atau faktor fisik, seperti pasteurisasi, sterilisasi, iradiasi, pengemasan, dan lain-lain.
  • Teknologi penyimpanan pangan, yaitu teknik yang digunakan untuk menjaga kualitas dan kesegaran pangan selama disimpan, seperti pendinginan, pembekuan, pengeringan, pengasapan, dan lain-lain.
  • Teknologi pendistribusian pangan, yaitu teknik yang digunakan untuk mengirimkan pangan dari produsen ke konsumen dengan aman, cepat, dan efisien, seperti transportasi, logistik, rantai dingin, dan lain-lain.
  • Teknologi analisis pangan, yaitu teknik yang digunakan untuk menguji dan mengevaluasi sifat fisik, kimia, biologi, dan sensoris pangan, seperti spektroskopi, kromatografi, mikroskopi, analisis proksimat, dan lain-lain.
  • Teknologi rekayasa pangan, yaitu teknik yang digunakan untuk merancang dan mengembangkan produk pangan baru, seperti pangan fungsional, pangan transgenik, pangan nano, dan lain-lain.

Teknologi pangan merupakan ilmu yang multidisiplin, yang menggabungkan pengetahuan dan keterampilan dari bidang-bidang seperti biologi, kimia, fisika, mikrobiologi, teknik, matematika, statistika, ekonomi, dan manajemen.

Mengapa Teknologi Pangan Penting?

Teknologi pangan memiliki peran yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh dunia pangan saat ini. Beberapa alasan mengapa teknologi pangan penting adalah:

  • Menjamin ketersediaan dan aksesibilitas pangan. Teknologi pangan dapat meningkatkan produksi, produktivitas, dan efisiensi pangan, sehingga dapat memenuhi permintaan yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan pendapatan. Teknologi pangan juga dapat mengurangi kerugian pascapanen, yang mencapai 30-40% dari total produksi pangan di dunia. Teknologi pangan juga dapat memperluas jangkauan dan variasi pangan, sehingga dapat mencapai daerah-daerah yang sulit dijangkau atau memiliki keterbatasan sumber daya.
  • Meningkatkan kualitas dan keamanan pangan. Teknologi pangan dapat mempertahankan atau meningkatkan nilai gizi, rasa, aroma, warna, tekstur, dan bentuk pangan, sehingga dapat memuaskan konsumen. Teknologi pangan juga dapat mencegah atau menghilangkan kontaminasi, infeksi, atau keracunan pangan yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. Teknologi pangan juga dapat memastikan bahwa pangan memenuhi standar dan regulasi yang berlaku, baik nasional maupun internasional.
  • Mengurangi dampak lingkungan. Teknologi pangan dapat mengurangi penggunaan sumber daya alam, seperti air, tanah, energi, dan bahan kimia, yang dibutuhkan untuk produksi pangan. Teknologi pangan juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, limbah, dan polusi yang dihasilkan oleh sektor pangan. Teknologi pangan juga dapat mendukung pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, seperti konservasi, daur ulang, dan pemulihan.

Bagaimana Nilai Rata-Rata Teknologi Pangan?

Teknologi pangan merupakan salah satu jurusan yang diminati oleh banyak calon mahasiswa yang ingin berkarier di bidang pangan. Di Indonesia, terdapat beberapa perguruan tinggi yang menawarkan program studi teknologi pangan, baik di jenjang sarjana maupun diploma. Berikut adalah beberapa contoh perguruan tinggi yang memiliki program studi teknologi pangan, beserta nilai rata-rata yang diterima di jurusan tersebut, berdasarkan data tahun 2023:

  • Institut Pertanian Bogor (IPB). IPB merupakan salah satu perguruan tinggi terkemuka di bidang pertanian dan pangan di Indonesia. IPB memiliki program studi teknologi pangan di jenjang sarjana (S1) dan diploma (D4). Program studi teknologi pangan S1 IPB memiliki daya tampung sebanyak 46 orang, dengan peminat sebanyak 1.129 orang. Tingkat keketatannya adalah 1:25, artinya setiap 25 orang bersaing untuk mendapatkan 1 kursi. Rata-rata nilai UTBK yang diterima di jurusan ini adalah 729. Program studi teknologi pangan D4 IPB memiliki daya tampung sebanyak 42 orang, dengan peminat sebanyak 290 orang. Tingkat keketatannya adalah 1:7, artinya setiap 7 orang bersaing untuk mendapatkan 1 kursi. Rata-rata nilai UTBK yang diterima di jurusan ini adalah 691.
  • Universitas Gadjah Mada (UGM). UGM merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, yang memiliki program studi teknologi pangan di jenjang sarjana (S1). Program studi teknologi pangan S1 UGM memiliki daya tampung sebanyak 77 orang, dengan peminat sebanyak 2.900 orang. Tingkat keketatannya adalah 1:39, artinya setiap 39 orang bersaing untuk mendapatkan 1 kursi. Rata-rata nilai UTBK yang diterima di jurusan ini adalah 723.
  • Universitas Sebelas Maret (UNS). UNS merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah, yang memiliki program studi teknologi pangan di jenjang sarjana (S1). Program studi teknologi pangan S1 UNS memiliki daya tampung sebanyak 64 orang, dengan peminat sebanyak 1.100 orang. Tingkat keketatannya adalah 1:18, artinya setiap 18 orang bersaing untuk mendapatkan 1 kursi. Rata-rata nilai UTBK yang diterima di jurusan ini adalah 714.
  • Universitas Diponegoro (UNDIP). UNDIP merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah, yang memiliki program studi teknologi pangan di jenjang sarjana (S1). Program studi teknologi pangan S1 UNDIP memiliki daya tampung sebanyak 48 orang, dengan peminat sebanyak 1.000 orang. Tingkat keketatannya adalah 1:21, artinya setiap 21 orang bersaing untuk mendapatkan 1

Also Read

Bagikan: