Teknologi yang Terinspirasi dari Tumbuhan: Inovasi dari Alam untuk Masa Depan

Luluh Sihombing

Tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Selain sebagai sumber makanan, obat, bahan bakar, dan oksigen, tumbuhan juga menjadi inspirasi bagi perkembangan teknologi. Struktur, fungsi, dan mekanisme tumbuhan yang unik dan kompleks dapat ditiru atau dimodifikasi untuk menciptakan teknologi yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan inovatif. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa contoh teknologi yang terinspirasi dari tumbuhan, baik dari tingkat makroskopis maupun mikroskopis.

Velcro: Perekat yang Terinspirasi dari Kantong Biji Burdock

Velcro adalah salah satu teknologi yang terinspirasi dari tumbuhan yang paling terkenal. Velcro adalah perekat yang terdiri dari dua bagian, yaitu bagian yang berbulu dan bagian yang berduri. Bagian yang berbulu dapat menempel pada bagian yang berduri dengan kuat, tetapi dapat dilepas dengan mudah. Velcro digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pada tas, sepatu, pakaian, dan bahan non logam lainnya.

Velcro diciptakan oleh seorang insinyur asal Swiss bernama George de Mestral pada tahun 1955. Ia terinspirasi oleh tanaman burdock burrs yang sering menempel pada bulu anjingnya. Ia kemudian mempelajari struktur tanaman tersebut dengan menggunakan mikroskop dan menemukan bahwa tanaman burrs memiliki kaitan pada ujung durinya yang dapat menempel pada permukaan yang berbulu. Ia kemudian mencoba meniru struktur tersebut dengan menggunakan bahan sintetis dan berhasil menciptakan velcro.

Pemurni Udara Andrea: Teknologi yang Terinspirasi dari Fotosintesis

Pemurni udara adalah teknologi yang berguna untuk membersihkan udara dari polutan, seperti debu, asap, bakteri, dan virus. Salah satu pemurni udara yang unik dan inovatif adalah Andrea, yang terinspirasi dari proses fotosintesis pada tumbuhan. Andrea adalah sebuah alat yang menggunakan tumbuhan hidup sebagai filter udara. Alat ini dapat meningkatkan efisiensi pembersihan udara hingga 1000 kali dibandingkan dengan tumbuhan biasa.

Andrea diciptakan oleh seorang desainer asal Prancis bernama Mathieu Lehanneur dan seorang ilmuwan asal Amerika bernama David Edwards pada tahun 2009. Mereka terinspirasi oleh penelitian NASA yang menunjukkan bahwa beberapa tumbuhan dapat menyerap polutan dari udara melalui daun dan akar. Mereka kemudian merancang sebuah alat yang dapat memaksimalkan proses tersebut dengan menggunakan kipas, air, dan tanah. Alat ini dapat menggunakan berbagai jenis tumbuhan, seperti lidah buaya, peace lily, dan spider plant.

Biophotovoltaic Moss Table: Teknologi yang Terinspirasi dari Fotosintesis

Teknologi lain yang terinspirasi dari fotosintesis adalah biophotovoltaic moss table, yaitu sebuah meja yang dapat menghasilkan listrik dari lumut. Meja ini menggunakan sel biophotovoltaic (BPV) yang dapat mengubah energi cahaya menjadi energi listrik dengan bantuan organisme fotosintetik, seperti lumut. Meja ini dapat menghasilkan listrik yang cukup untuk menyalakan lampu LED, jam, atau perangkat elektronik kecil lainnya.

Biophotovoltaic moss table diciptakan oleh sekelompok peneliti dari University of Cambridge pada tahun 2012. Mereka terinspirasi oleh potensi lumut sebagai sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan. Lumut memiliki beberapa keunggulan, seperti mudah ditemukan, tahan lama, dan dapat tumbuh di berbagai kondisi. Mereka kemudian merancang sebuah meja yang terdiri dari 112 sel BPV yang berisi lumut hidup dan elektroda. Meja ini dapat menghasilkan listrik sekitar 520 mW, yang setara dengan energi yang dibutuhkan untuk mengisi baterai ponsel.

Lampu Sensor Cahaya: Teknologi yang Terinspirasi dari Stomata

Stomata adalah struktur mikroskopis yang terdapat pada permukaan daun tumbuhan. Stomata berfungsi untuk mengatur pertukaran gas dan penguapan air pada tumbuhan. Stomata dapat membuka dan menutup secara otomatis sesuai dengan kondisi lingkungan, seperti intensitas cahaya, suhu, dan kelembapan. Stomata terdiri dari dua sel penjaga yang mengelilingi sebuah pori. Sel penjaga dapat berubah bentuk karena adanya perubahan tekanan osmotik di dalamnya.

Teknologi yang terinspirasi dari stomata adalah lampu sensor cahaya, yaitu lampu yang dapat menyala dan mati sendiri sesuai dengan keadaan hari. Lampu ini menggunakan sensor cahaya yang disebut sebagai fotoresistor atau light-dependent resistor (LDR). LDR adalah sebuah komponen elektronik yang dapat mengubah resistansinya sesuai dengan intensitas cahaya yang diterimanya. Semakin terang cahaya, semakin kecil resistansi LDR, dan sebaliknya. LDR dapat digunakan untuk mengontrol rangkaian lampu, sehingga lampu akan menyala ketika gelap dan mati ketika terang.

Jaket Omius: Teknologi yang Terinspirasi dari Transpirasi

Transpirasi adalah proses penguapan air dari permukaan tumbuhan, terutama daun. Transpirasi berperan penting untuk menjaga suhu tubuh tumbuhan, mengangkut air dan mineral dari akar ke daun, dan menghasilkan tekanan transpirasi yang mendorong aliran air di dalam tumbuhan. Transpirasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti suhu, kelembapan, angin, dan intensitas cahaya. Tumbuhan dapat mengatur laju transpirasi dengan mengatur bukaan stomata.

Teknologi yang terinspirasi dari transpirasi adalah jaket Omius, yaitu jaket yang dapat menyesuaikan suhu tubuh penggunanya dengan cara membuka dan menutup lubang-lubang kecil pada permukaannya. Jaket ini menggunakan sensor suhu dan kelembapan yang terhubung dengan sebuah mikrokontroler. Mikrokontroler ini dapat menggerakkan motor servo yang mengontrol bukaan lubang-lubang pada jaket. Ketika suhu tubuh pengguna meningkat, lubang-lubang akan terbuka untuk meningkatkan sirkulasi udara dan mengurangi panas. Ketika suhu tubuh pengguna menurun, lubang-lubang akan tertutup untuk mengurangi sirkulasi udara dan meningkatkan panas.

Kesimpulan

Dari beberapa contoh di atas, kita dapat melihat bahwa tumbuhan memiliki banyak inspirasi bagi perkembangan teknologi. Tumbuhan memiliki struktur, fungsi, dan mekanisme yang unik dan kompleks yang dapat ditiru atau dimodifikasi untuk menciptakan teknologi yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan inovatif. Dengan demikian, kita dapat belajar banyak dari alam untuk menciptakan solusi-solusi untuk masa depan.

: 4 Teknologi yang Terinspirasi dari Jaringan Tumbuhan – Ruangguru
: Teknologi yang Terinspirasi dari Tumbuhan – Kompas.com
: Andrea: The Air Purifier that Uses Plants to Clean Your Air
: Biophotovoltaic Moss Table: A Table That Generates Electricity From Moss
: [Moss Table: A Table That Generates Electricity From Moss](https://www.cam.ac

Also Read

Bagikan: